Monday 7 July 2008

Demam

Oleh: Prof.Dr. Iwan Darmansjah, Sp. Fk, Farmakolog
Apa yang harus dilakukan bila ada anggota keluarga terserang demam?
Pertama, ia harus istirahat. Menyelimutinya dengan selimut tebal -- ini
yang kerap terjadi--


justru tidak dibenarkan. Udara tubuh yang panas malah
tidak bisa menguap sehingga suhu akan tambah naik, dan pada anak-anak malah
bisa kejang (stuip). Rasa dingin terjadi karena suhu tubuh sedang naik
mendadak.

Tindakan yang paling baik adalah menyeka seluruh tubuh penderita dengan
kain basah terus-menerus selama 5-7 menit. Dengan menguapnya air dan kulit,
tubuh ikut didinginkan sehingga saat itu biasanya suhu tubuhnya mulai
turun. Tidak baik memakai alkohol untuk tujuan itu karena alkohol akan
diserap oleh kulit. Melakukan kompres hanya di kepala juga tidak efektif
karena kontak permukaan terlalu kecil. Selain itu, penderita harus diberi
minum banyak untuk ikut mendinginkan tubuhnya.

Demam atau panas memang gejala yang dapat berdiri sendiri atau bagian dari
kumpulan gejala suatu penyakit. Demam merupakan suatu tanda penting untuk
diperhatikan karena pada awalnya sering tidak atau belum dapat diketahui
penyebab, dan berbahaya atau tidaknya.

Bila timbul demam, sebaiknya ukur suhu ketiak dengan termometer empat kali
sehari tiap 4-5 jam. Suhu ini perlu dicatat untuk diperlihatkan pada
dokter. Dokter yang nanti memeriksanya itu dapat memperoleh kesan jenis
penyakitnya dari naik turunnya suhu badan. Misalnya suhu pada penyakit
tifus, pada 3-4 hari pertama hanya naik malam hari sedangkan pagi panasnya
hilang. Demam karena tifus, pada hari-hari awalnya hampir selalu dimulai
dengan suhu yang tidak terlalu tinggi. Jadi, bila suhu badan hari pertama
sudah sekitar 39-40 derajat C disertai menggigil, hampir dapat dipastikan
ini bukan tifus. Tifus baru dicurigai bila demam sudah berjalan 4-5 hari
atau lebih.


Demam yang pada hari pertama saja sudah mendadak tinggi, biasanya
disebabkan oleh penyakit akibat virus, seperti influenza atau demam
berdarah. Tentu ada banyak penyakit infeksi lain yang pola suhunya mirip
tifus atau infeksi virus, namun di Indonesia dapat dikatakan 90% demam yang
mendadak tinggi disebabkan oleh virus. Karena itu, demam yang sudah
diderita lebih dari 2-3 hari perlu dikonsultasikan ke dokter karena perlu
ditentukan penyebabnya. Di negara kita, salah satu penyebab yang sangat
dikhawatirkan ialah demam berdarah yang banyak terjadi di akhir musim
penghujan.


Bila pelbagai upaya awal untuk menurunkan demam tidak berhasil penderita
dapat diberi obat penurun panas yang juga mempunyai sifat mengurangi rasa
sakit, pegal, dan sakit kepala.


Obat pilihan pertama ialah parasetamol yang dijual dengan berbagai nama
dagang. Menurut peraruran Depkes, semua obat yang dijual bebas harus
menuliskan nama generik di bawah nama dagangnya yang dicantumkan di bawah
"kandungan". Namun, patut diingat bila gejalanya hanya demam, tidak
dibenarkan untuk menggunakan parasetamol yang dicampur dengan bahan aktif
lain, misalnya untuk pilek, batuk, dan sebagainya. Tambahan bahan lain itu
selain tidak ada gunanya, juga menjadikan obat lebih mahal. Belum lagi bila
menimbulkan efek sampingan, akan menjadi mubazir.


Obat lain yang juga baik ialah ibuprofen karena efektif dan aman, namun
mungkin belum begitu dikenal masyarakat. Asetosal (dikenal sebagai aspirin)
tidak dianjurkan bila lambung pasien tidak tahan karena sifat asamnya.
Asetosal dalam dosis 1 tablet dewasa menyebabkan darah menjadi encer
sehingga perdarahan (seperti dalam haid atau terluka) akan sulit berhenti
karena darah tidak dapat membeku. Asetosal juga tidak dianjurkan bila
penyebab demam adalah virus (campak, cacar air, dan sebagainya), terutama
pada anak karena asetosal dihubungkan dengan komplikasi fatal yang disebut
Reye syndrome.


Pilihan lain yang tidak termasuk golongan obat bebas ialah asam mefenamat
(kecuali yang 250 mg untuk orang dewasa) yang dikenal masyarakat sebagai
Ponstan, dan dipiron (dikenal sebagai Antalgin atau Novalgin). Kedua obat
mi tidak dibenarkan dibeli di toko obat atau apotek karena harus memakai
resep. Seperti diketahui, kemasan obat bebas ditandai dengan lingkaran
hijau atau biru, sedangkan obat resep lingkaran merah.


No comments: