Tuesday 12 February 2008

10 Cara Mengatasi Bahan Bacaan Yang menumpuk

Apakah bahan bacaan Anda begitu banyak sehingga sudah menggunung? Jika begitu, sekarang waktunya untuk mengatasinya. Berikut ini adalah 10 cara untuk melakukannya.

1. Beri tanda highlighter; Jika membaca koran atau majalah, bacalah dengan memakai Highlighter. Bacalah dulu secara sepintas lalu seluruh halamannya dan tandai semua judul yang menarik perhatian Anda. Kemudian kembali dari awal dan baca hanya artikel yang Anda sudah beri tanda.

2. Sobeklah; Jika Anda tidak mempunyai waktu saat ini untuk membaca artikel yang sudah Anda beri tanda, sobeklah halamannya dan tentukan waktu untuk membacanya nanti. Dengan cara ini, Anda tidak perlu lagi mencarinya di seluruh koran atau majalah Anda. Lagipula Anda tidak perlu menyimpan koran atau majalah yang tidak diperlukan lagi.

3. Pakailah Kartu Indeks; Jika membaca buku, gunakan kartu indeks untuk mengingat bagian yang Anda anggap penting. Di dalam kartu itu dicantumkan nomor halaman, bagian di halaman itu (A = Atas, T = Tengah, B = Bawah) dan satu atau dua kata yang membantu Anda untuk mengingat hal yang menarik perhatian Anda. Dengan demikian Anda tidak perlu membuang waktu untuk mencarinya di seluruh bagian buku tersebut.

4. Membaca Cepat; Jika Anda mempunyai begitu banyak informasi yang harus Anda simpan, Anda mungkin harus mengambil kursus Membaca Cepat. Atau anda dapat mencari buku mengenai hal itu, dan melatihnya sendiri.

5. Tentukan Waktu Untuk Membaca; Tentukan tanggal dan waktu untuk membaca. Atau gunakan 15 menit setiap hari untuk membaca, dan catatlah waktu ini di kalender Anda. Ingatlah janji ini, seperti juga janji untuk mengerjakan hal lain. Dengan demikian, membaca akan menjadi bagian dari rutinitas Anda.

6. Hindari Kekacauan; Karena koran berisi kejadian terakhir, koran kemarin berisi berita yang sudah basi. Majalah hanya berlaku 1-2 bulan. Singkirkan koran dan majalah yang lama!

7. Buatlah File 'Untuk Dibaca'; Bualah map khusus atau kerjangjang dengan tanda 'UNTUK DIBACA' untuk menyimpan seluruh bachan bacaan Anda. Akan lebih mduah untuk melihat berapa banyak yang harus Anda baca jika semuanya disimpan di satu tempat, daripada tersebar di seluruh rumah atau kantor Anda.

8. Cobalah Realistis; Jika bahan bacaan Anda sudah terlihat menggunung, mungkin Anda mencoba untuk mengerjakan terlalu banyak. Banyak orang yang terlalu ambisius dalam menentukan berapa banyak waktu yang mereka dapat pakai untuk membaca. Jangan biarkan bahan bacaan Anda melebihi tempat penyimpanannya. Jika begitu, sudah waktunya untuk menyimgkirkan yang tak berguna.

9. Bawalah Bacaan Bersama Anda. Jika Anda merencanakan untuk pergi seharian, bawalah beberapa bahan bacaan Anda. Jadi, jika Anda mempunyai kesempatan, Anda bisa dengan mudah membacanya. Misalnya jika menunggu seseorang di kantor, sedang di kendaraan dalam perjalanan, atau sedang antri di kounter.

10. Sumbangkan; Apakah Anda mempunyai buku atau majalah yang sudah tidak terpakai lagi? Anda dapat menyumbangkannya ke perpustakaan atau menjual ke tokok buku bekas. Perpustakaan setempat juga akan senang mendapat sumbangan majalah bekas.

Sumber: Maria Gracia - Get Organized Now

Read More...

Aneka Pilihan Kado Buat Valentine

Valentine's Day tinggal beberapa hari lagi, tapi kok belum ketemu gift yang cocok buat pasangan? Pusing? Jangan. Tentukan dulu anggaran dan bentuk kado apa yang hendak diberikan untuk si dia. Setelah itu, baru berburu. Pria kebanyakan tak suka kado yang aneh-aneh. Lebih baik belikan kado yang sesuai dengan minatnya, atau barang itu memang dibutuhkannya. Tinggal korek-korek sedikit dari si dia, apa benda yang paling dibutuhkannya saat ini.

Kalau belum ketemu juga, coba aneka produk berikut, siapa tahu cocok:

Parfum. Ini bisa jadi alasan yang tepat agar si dia mengganti parfum yang mungkin aromanya mirip atau bahkan sama dengan yang dipakai mantan Anda. Parfum beraroma segar dan sensual dari campuran aroma lemon segar, geranium yang unik, cedarwood maskulin dan sandalwood layak jadi pilihan. Misal New Dunhill for Men.

Frame beserta foto mesra berdua. Kalau Anda pernah mengabadikan kemesraan saat bersama, tak ada salahnya mengirimi si dia foto Anda berdua dalam sebuah frame yang cantik. Ini membuat si dia akan tambah sayang, apalagi kalau Anda dan pasangan dipisahkan jarak lumayan jauh.

Sandal rumahan unik. Jangan ragu mengirim si dia sandal rumah yang unik bergambar cinta. Ini akan membuat si dia selalu teringat Anda. Betapa tidak? Anda sudah mulai mengurus dia ke hal-hal sepele yang bahkan tidak terlintas di kepalanya.

Tropi kemenangan. Ini kado unik tapi menggelitik. Berikan tropi cinta, sebuah bukti bahwa si dia telah memenangkan cinta Anda. Dijamin, pasangan bakal makin sayang.

Nickname boxer. Kalau si dia suka pakai celana boxer, kenapa tidak membelikannya kali ini? Yang istimewa, tulis nama Anda dan pasangan dengan sulaman. Atau boleh juga menyulam 'kata-kata rahasia' yang nakal, yang hanya Anda berdua yang tahu artinya!

Kama sutra weekender kit. Dijamin si dia tak bakal menolak. Pasangan pasti tak sabar menunggu datangnya akhir pekan saat Valentine's Day tiba buat mempraktikannya.

Piyama cinta. Kalau piyama pasangan sudah mulai usang karena kerap terpakai, kini saatnya Anda belikan yang baru. Pilih warna yang dia suka. Bordirkan nama Anda berdua di piyama itu, atau cukup sematkan lambang cinta.

Leather catch-all. Kalau si dia termasuk jenis pria pelupa yang suka meletakkan kunci dimana-mana, barang yang satu ini pastinya akan menolong. Berikan alat penyimpan berbagai kunci terbuat dari kulit yang elegan. Selain rapi, si dia tak akan kesulitan lagi menemukan kunci-kuncinya.

Remote control organizer. Kalau remote control berserakan tak teratur, boleh juga memberikan benda ini untuk si dia. Bentuknya simpel namun tetap elegan.

Standing valet. Ini akan memudahkan si dia menaruh celana saat bersiap hendak bekerja. Selain amat praktis dan tak banyak makan tempat, bisa diletakkan di kamar mandi atau ujung kamar, juga multifungsi. Buat gantungan dasi dan ikat pinggang juga oke. Sementara bagian atasnya bisa buat meletakkan kamera, ponsel, PDA atau aksesoris lainnya. Praktis pokoknya.

Read More...

Monday 4 February 2008

Buddhism Ehmmmm

Teman-teman…. Hari ini saya sedih sekali. Mengapa?? Ternyata dalam Buddhism itu sudah tidak mementingkan persaudaraan antar sangha, tetapi sudah mementingkan diri sendiri dan sekte masing-masing.. L

Seperti salah satu kasus... Yang kita ketahui bahwa Vihara itu adalah rumah milik personal atau rumah milik Sang Buddha??? Kalau yang saya ketahui itu, vihara adalah rumah milik Sang Buddha dimana menerima semua anggota Sangha untuk tinggal ataupun hanya sekedar transit dalam perjalanan menuju tempat lain. Tetapi dalam kasus ini kok malah anggota Sangha yang datang di salah satu vihara malah akan diusir? Apa yang telah terjadi?? Apa yang telah berubah dalam agama Buddha?? Yang saya ketahui, pihak vihara atau sekte yang bersangkutan dengan vihara tersebut ”Khawatir” dengan anggota sangha dari sekte lain akan mengambil murid atau bahasa premannya ”Lapak”.

Untuk murid, bukankah seseorang dapat menjadi murid dari seorang Sangha tergantung dengan karma mereka?? Kalau masalah ”Lapak” apakah Agama Buddha sudah berubah menjadi Agama Buddha Inc? Atau PT Agama Buddha?? Atau mungkin sudah mau bersaing dengan ORMAS-ORMAS yang ada di Indonesia???

HEI.................Lihat lagi donk.... Apakah Sang Buddha sekte satu dengan sekte Buddha yang lain berbeda? Apakah Buddha dalam sekte Mahayana lahir di China, Buddha dalam sekte Theravada lahir di Amerika, Buddha dalam sekte Tantrayana lahir di Afrika??? Atau mungkin Buddha dalam SAGIN lahir di Magelang??? Yang saya tahu Buddha dalam agama Buddha itu lahir di India.

Apakah ajaran Sang Buddha itu berbeda dalam tiap Sekte?? Apakah tidak ada 8 ruas jalan kebenaran?? Karma???

Teman-teman coba kita pikirkan bersama-sama jalan keluarnya... Jika tidak ada lagi jalan keluarnya, mungkin memang sudah waktu untuk Agama Buddha memasuki masa suram nya......Sungguh aneh memang... Umat awam akhirnya bukan belajar Buddhism tetapi terbawa urusan tetek bengek dalam sangha ini....POLITIK PRAKTIS lah istilahnya.....

BERUBAH DONKKKKK
Jangan seperti ini DONKKKKK

Read More...