Salam Sehat!
Mineral besi (Fe), vitamin B12, dan asam folat, ketiganya merupakan nutrisi yang penting dalam pembentukan darah. Kekurangan ketiga unsur ini dapat menyebabkan anemia. Begitu juga dengan pendarahan kronis dan akut, dapat menjadi pemicu seseorang terkena penyakit ini.
Terjadi Pada Pria dan Wanita
Anemia adalah penyakit kurang darah, yang ditandai kadar haemoglobin (Hb) dan dan sel darah merah (eritrosit) penderita lebih rendah dari keadaan sehat. Jika kadar hemoglobin kurang dari 14 g/dl dan eritrosit darah kurang dari 41 persen pada pria, maka pria tersebut dikatakan anemia. Demikian pula pada wanita, wanita yang memiliki kadar hemoglobin kurang dari 1 2 g/ dl dan eritrosit darah kurang dari 37 persen, maka wanita itu dikatakan anemia.
Jika kita sering merasa cepat lelah, detak jantung sangat cepat dan tidak teratur, serta napas memburu tetapi pendek, mungkin kita sedang menderita kekurangan darah (anemia). Anemia kerap muncul karena berbagai faktor. Penurunan produksi darah merah dapat terjadi karena gizi buruk (malnutrisi) atau karena penyakit kronik. Pendarahan yang kronik maupun akut dapat menyebabkan anemia. Demikanjuga dengan pembengkakan yg menahun, dapat menyebabkan anemia.
Penyebab Anemia
Anemia umumnya disebabkan oleh pendarahan kronik. Infeksi cacing tambang dapat menyebabkan pendarahan. Infeksi cacing tambang yang disertai gizi baik tidak akan menimbulkan anemia. Sebaliknya, infeksi cacing dengan gizi buruk, baru akan terjadi anemia. Gizi buruk atau karena penyerapan nutrisi oleh usus menurun juga dapat menyebabkan seseorang kekurangan darah. Demikianjuga padawanita hamil atau sedang menyusui (laktasi), jika asupan zat besi kurang, besar kemungkinanjuga menjadi anemia. Pendarahan saluran cerna, menstruasi berlebihan,.serta para pendonor darah yang tidak diimbangi dengan gizi baik dapat menjadi anemia: Kebocoran pada saringan darah di ginjal,juga dapat menyebabkan anemia. Hemoglobin akan terus terbuang bersama urin (hemoglobinuria) dan jumlahnya terus berkurang dalam darah.
Anemia karena defisiensi besi ditandai dengan perubahan kulit. Kulit tampak pucat dan kusam. Terjadi kerusakan kelenjar secara terusmenerus, seperti lidah menjadi halus, bibir dan sudut-sudut mulut tampak pecah-pecah dan berwarna kemerahan.
Akibat Penyakit Kronis
Penyakit kronis juga dapat menjadi faktor penyebab seseorang menjadi anemia. Padajenis inijumlah kasusnya terbanyak kedua setelah anemia karena defisiensi besi. Anemia ini banvak dihubungkan dengan berbagai penyakit infeksi, seperti infeksi ginjal, abses paru, gumpalan nanah di paru, sen pembengkakan pada gelembung paru-paru.
Inflamasi kronik, seperti rematik dan kematian jaringan juga dapat menyebabkan anemia. Karena anemia ini disebabkan oleh suatu penyakit, maka berat-ringannya anemia ditentukan oleh keparahan penyakit penyebabnya.
Penanganan anemia jenis ini terutama ditujukan pada penyakit penyebabnya. Jika anemianya sudah mengkhawatirkan maka transfusi darah diperlukan. Pemberian suplemen besi belum diperlukan, kecualijika anemia karena rematik.
Anemia Karena Pendarahan
Pendarahan akut maupun kronik dapat menyebabkan kekurangan darah. Pada saat terjadi pendarahan yang hebat, mungkin gejalaanemia belum tampak. Namun, penurunan kadar Hb baru terjadi beberapa hari kemudian. Transfusi darah merupakan tindakan penanganan utamajika terjadi pendarahan hebat. Pendarahan kronik biasanya tidak kita sadari. Pengeluaran darah biasanya berlangsung sedikitdemi sedikit dan berlangsung lama.
Pendarahan di usus karena infeksi cacing atau karena pemakaian analgesik, serta mimisan (epistaksis) yang berkepanjangan dapat pula menyebabkan anemia.
Defisiensi Zat Besi (Fe)
Unsur besi terdapat pada setiap sel tubuh bersama dengan protein. Unsur ini juga tersimpan dalam hati, limpa, dan sumsum tulang belakang. Cadangan besi ini sewaktuwaktu dapat dimobilisasi jika hemoglobin membutuhkannya.
Zat besi atau Fe merupakan mineral yang sangat penting bagi tubuh, meskipun dibutuhkan dalam jumlah sedikit (tracemineralj. Hemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, mengandung 60-70% zat besi. Kekurangan zat besi berarti tubuh kita kekurangan haemoglobin dan oksigen.
Mineral ini dapat diperoleh dari sayuran berwarna hijau gelap dan daging. Tetapi besi dalam sayuran lebih sulit diserap dibandingkan dengan besi dalam daging. Namun tidak berarti kita harus banyak konsumsi daging untuk mencukupi kebutuhan zatbesi, kecuali dalam keadaan defisiensi unsur besi.
Kebutuhan Unsur Besi (Fe)
Setiap hari tubuh kita membutuhkan sekitar 20 mg zat besi dari makanan. Namun dari sejumlah itu hanya kira-kira 2 mg saja yang diserap tubuh. Sisanya terbuang bersama tinja. Zat besi dalam tubuh kita berkisar 2-4 g, atau kira-kira 50 mg dalam setiap satu kilogram berat badan pada pria dewasa. Sedangkan pada wanita hanya 35 mg dalam setiap satu kilogram berat badan. Umumnya, defisiensi zat besi disertai defisiensi asam folat.
Kekurangan Vitamin B12
Kebutuhan tubuh terhadap vitamin B12 sama pentingnya dengan mineral besi. Vitamin B12 ini bersamasama besi berfungsi sebagai bahan pembentukan darah merah. Bahkan kekurangan vitamin ini tidak hanya memicu anemia, melainkan dapat mengganggu sistem saraf.
Kekurangan vitamin B12 dapat terjadi karena gangguan dari dalam tubuh kita sendiri atau sebab luar. Saluran cerna akan menyerap semua unzurgizi dalam makanan, termasuk vitamin B12. Hanya saja bagi penderita penyakit herediter autoimun akan terjadi gangguan penyerapan makanan di usus. Untungnya penyakit ini jarang ditemukan di Indonesia. Yang paling sering dijumpai di Indonesia adalah kekurangan vitamin karena sebab dari luar tubuh. Gizi buruk atau kurang konsumsi makanan yang mengandung vitamin ini paling banyak kasusnya, serta gejalanyatidakterlalu berat.
Kekurangan Asam Folat
Gizi makanan erat sekali kaitannya dengan penyakit kurang darah. Konsumsi bahan makanan yang miskin asam folat, besi, dan vitamin B12 cenderung menjadikan seseorang kurang darah (anemia). Asam folat dapat diperoleh dari daging, sayuran berwarna hijau dan susu.
Kekurangan vitamin B12 seseorang kurang darah (anemia). ditandai dengan diare, lidah yang licin, Asam folat dapat diperoleh dari daging, sayuran berwarna hijau, dan susu.
Asam folat termasuk nutrisi yang sangat mudah diserap usus dan berlangsung di sepanjang saluran cerna. Tetapi, mengapa masih banyak kita temukan kasus anemia karena kekurangan asam folat ini? Sudah tentu masalahnya ada pada kadar gizi dalam makanan yang dikonsumsi. Gizi buruk (malnutrisi) merupakan penyebab utamanya. Anemia jenis ini
juga berkaitan dengan pengerutan hati (sirosis). Sirosis hati menyebabkan cadangan asam folat di dalamnya menjadi sedikit sekali.
Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan gangguan kepribadian dan hilangnya daya ingat. Gejala-gejalanya hampir sama dengan gejala kekurangan vitamin B12. Gejala-gejala neurologis lainnya juga dapat timbul jika sudah parah.
Anemia jenis ini erat kaitannya dengan gizi seseorang. Karenanya, penanganan anemia pun berkaitan dengan masalah gizi. Konsumsi daging, sayuran hijau, dan susu yang memadai akan sangat membantu.
No comments:
Post a Comment