Monday 4 February 2008

Buddhism Ehmmmm

Teman-teman…. Hari ini saya sedih sekali. Mengapa?? Ternyata dalam Buddhism itu sudah tidak mementingkan persaudaraan antar sangha, tetapi sudah mementingkan diri sendiri dan sekte masing-masing.. L

Seperti salah satu kasus... Yang kita ketahui bahwa Vihara itu adalah rumah milik personal atau rumah milik Sang Buddha??? Kalau yang saya ketahui itu, vihara adalah rumah milik Sang Buddha dimana menerima semua anggota Sangha untuk tinggal ataupun hanya sekedar transit dalam perjalanan menuju tempat lain. Tetapi dalam kasus ini kok malah anggota Sangha yang datang di salah satu vihara malah akan diusir? Apa yang telah terjadi?? Apa yang telah berubah dalam agama Buddha?? Yang saya ketahui, pihak vihara atau sekte yang bersangkutan dengan vihara tersebut ”Khawatir” dengan anggota sangha dari sekte lain akan mengambil murid atau bahasa premannya ”Lapak”.

Untuk murid, bukankah seseorang dapat menjadi murid dari seorang Sangha tergantung dengan karma mereka?? Kalau masalah ”Lapak” apakah Agama Buddha sudah berubah menjadi Agama Buddha Inc? Atau PT Agama Buddha?? Atau mungkin sudah mau bersaing dengan ORMAS-ORMAS yang ada di Indonesia???

HEI.................Lihat lagi donk.... Apakah Sang Buddha sekte satu dengan sekte Buddha yang lain berbeda? Apakah Buddha dalam sekte Mahayana lahir di China, Buddha dalam sekte Theravada lahir di Amerika, Buddha dalam sekte Tantrayana lahir di Afrika??? Atau mungkin Buddha dalam SAGIN lahir di Magelang??? Yang saya tahu Buddha dalam agama Buddha itu lahir di India.

Apakah ajaran Sang Buddha itu berbeda dalam tiap Sekte?? Apakah tidak ada 8 ruas jalan kebenaran?? Karma???

Teman-teman coba kita pikirkan bersama-sama jalan keluarnya... Jika tidak ada lagi jalan keluarnya, mungkin memang sudah waktu untuk Agama Buddha memasuki masa suram nya......Sungguh aneh memang... Umat awam akhirnya bukan belajar Buddhism tetapi terbawa urusan tetek bengek dalam sangha ini....POLITIK PRAKTIS lah istilahnya.....

BERUBAH DONKKKKK
Jangan seperti ini DONKKKKK

5 comments:

rudilegenda said...

selamat pagi sis anita, peryataan anda ("Ternyata dalam Buddhism itu sudah tidak mementingkan persaudaraan antar sangha, tetapi sudah mementingkan diri sendiri dan sekte masing-masing") sudah mengarah ke judge (penghakiman ke seluruh sangha). apakah semua sekte seperti itu?. jika iya apakah sudah anda buktikan sendiri?. kasus tersebut anda lihat sendiri atau mendengar dari teman maupun dari (media cetak maupun elektronik). kasus tersebut mungkin saja memang ada. tetapi jangan hanya karena ulah segelintir oknum anggota sangha seluruh anggota sangha terkena getahnya. dan apakah anda sudah melakukan cek dan ricek ke pihak vihara mengenai alasan pengusiran tersebut? (tolong sampaikan nama vihara dan alamatnya via japri ke email saya di rudilegenda@yahoo.com). dan apakah alasan pengusiran (Khawatir dengan anggota sangha dari sekte lain akan mengambil murid) adalah asumsi anda pribadi atau memang adalah jawaban dari pihak vihara tersebut?. sekedar mengingatkan saja yah meskipun ini adalah blog pribadi anda, anda harus berhati-hati dalam menyampaikan semua pendapat anda sebab jika hal tersebut menyinggung salah satu pihak dan pihak tersebut tidak menerima, anda bisa dikenakan tuduhan pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan (ini sekedar mengingatkan saja bukan menjudge anda). terlepas berita tersebut benar ataupun hoax, terima kasih atas informasi dari anda. sekian komentar dari saya semoga bermanfaat. semoga semua makhluk berbahagia.

Kuntz said...

to mas rudi yang terhormat sekali.... ini blog bukan punya Anita.
Thanks

Unknown said...

Aduuhh..gmn komentarinnya yah..rada berat neh. Abis hal begituan mah udah tau sama tau seh.. Siapa cepat yah dia yang dapet.
Soalnya saya punya pengalaman, temen saya sendiri jg gitu..dia basic/aktif dimana tapi jadi anggota sanghanya dimana.. Dia bilang seh waktu itu yg lebih nawarin dulu yg akhirnya dia jalanin. Lalu terdengar kabar dari vihara terdahulunya kalo "mereka" kecolongan aset untuk jadi anggota sangha. Nah loh..iki piyeee...emg seh jarang yg mau jadi anggota sangha..jadi kalo udah ada yg berminat aja langsung jadi rebutan deh.
Sebenernya bisa dimaklumi seh cuma tolong, jangan jadikan itu sebagai perpecahan antar sekte/aliran. Bukannya semakin beragam makin seru dan asik untuk dijalani bersama-sama.
Gak ada lo, Gak asik..(iklan)

Anonymous said...

Speachless..
kami yang ada di tempat kejadian memang masih awam sekali. entah apa yang ada di benak kami masing2 pada saat itu. yang pasti saya amat sangat sedih. niat kami ke sana hanya 1, membantu sesama.membantu para warga di sana untuk mendapat pengobatan (kami sama sekali tidak melihat latar belakang agama, maupun aliran apapun).
tapi, apa yg kami hadapi?? bayang2 birokrasi (organisasi) yang seolah2 mengintai kami secara halus.
dan saya merasa ada sekelompok orang di dalamnya yang terlalu fanatik, yang dampaknya adalah perselisihan.
sungguh amat sangat sedih melihat kenyataan seperti ini.
jika seandainya kami semua yang pada saat itu ada di tempat kejadian sekarang memilih untuk pidah ke keyakinan lain, apakah mereka akan menunjukan ketakutan seperti rasa takut yang mereka tunjukan saat mereka takut "lapaknya" direbut???
tolong, berubah lah..

Anonymous said...

Aloww Teman's ....wah susah sekali ya mau kasih coment neh heheh..blom lagi bahasannya berat neh.....btw sebeluMnya aku juga lom pernah melihat kejadian ini langsung..hmm klo menurut aku seh mungkin Agama Buddha ga ada hubungannya ama tindakan2 mereka kali ya...ya cuma orang2nya aja yang kurang pemahaman tetang ajaran Buddha Dharma sehingga mereka bisa melakukan hal tersebut..tapi tetap aja Agama Buddha terbawa2 oleh kasus ini huhuhuh.....sangat disayangkan banget apabila kejadian ini bisa membuat perpecahan dalam buddhis sendiri...sebaliknya kita harus memiliki rasa cinta yang besar seperti yang sering diajarkan oleh Master Cheng Yen...Rasa cinta yaNg besar untuk setiap Makhluk hidup...anyway saya setuju ama pendapat anita tentang "semakin banyak dan beragam akan semakin seru dan asyik" karena hidup harus saling membantu sesama bukan sebaliknya....tanpa pandang bulu juga pastinya... semoga harapan kita semua untuk perkembangan Agama Buddha menjadi lebih dan lebih baik lagi akan terwujud ya....daN bagi yaNg melakukan perbuatan tersebut segera berubah dan kembali ke ajaran Buddha Dharma yang sebenarnya....Cia Yo.... Omithofo ^^HeNny